Home

Jumat, 02 Agustus 2013

Jenis-Jenis Kelompok dalam Konseling

Sumber: http://candra-zulisman.blogspot.com
1.  Kelompok Terapi (Therapy Groups)
Target kelompok terapi ini adalah anak-anak yang didiagnosis menderita gangguan kesehatan mental sehingga sangat bermanfaat bagi anak-anak penderita kesulitan emosional yang berat dan/atau mengalami gangguan psikiatris. Tujuan kelompok ini yaitu berusaha mengurangi gejala-gejala atau masalah-masalah tertentu (misalnya depresi atau kecemasan) yang fokus pada pengidentifikasian dan penanganan kesulitan-kesulitan emosional dan/atau kesulitan-kesulitan psikologis yang secara serius mengganggu masalah-masalah perkembangan dan sosial anak. Kelompok terapi ini bersifat memperbaiki, membantu meningkatkan penyesuaian diri pribadi dan bersifat rekonstruktif.
2.  Kelompok Konseling (Counseling Groups)
Kelompok konseling berfokus pada eksplorasi dan resulusi terhadap masalah-masalah yang mengganggu, sehingga individu yang terlibat bisa memodifikasi keyakinan, sikap-sikap, serta perilaku-perilaku mereka. Kelompok konseling ini juga sangat bermanfaat mencegah masalah-masalah perkembangan.  Para partisipan mempunyai kesempatan melakukan sharing atas pengalaman, pemikiran, dan perasaan-perasaan pribadi mereka.
Kelompok ini juga mendapat dukungan, dorongan dan umpan balik yang ada kaitannya dengan berbagai masalah, perilaku, keyakinan dan sikap mereka, sehingga para anggota bisa menemukan lebih banyak hal dalam diri mereka dan menyadari bahwa mereka mempunyai lebih banyak pilihan ketimbang yang mereka pikirkan sebelumnya dalam kaitannya dengan perubahan perilaku dan sikap mereka.  
3.  Kelompok Psiko-Edukasional (Psycho-Educational Groups)
Kelompok psiko-edukasional merupakan salah satu atau atau bahkan kedua dari hal-hal berikut.
a.   Kelompok yang bertujuan mengubah respons perilaku dan emosional dengan mengeksplor nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan serta mengerjakan cara-cara berpikir dan berperilaku yang baru.
b.   Kelompok yang orientasi utamanya pada pencegahan dengan membantu individu menghindari berkembangnya masalah, atau mempelajari strategi megatasi situasi masa depan yang akan mungkin akan memunculkan banyak kesulitan.
Kelompok psiko-edukasional memberi kesempatan untuk membantu undividu belajar dan mengembangkan konstruk-konstruk yang sehat, dan konsekuensinya mengubah sikap-sikap dan perilaku-perilaku mereka sehingga menghindari berlanjutnya dan/atau berkembangnya masalah-masalah yang kurang perlu.
Proses belajar melibatkan interaksi kelompok dengan anggota-anggota kelompok dengan cara melakukan sharing dan mendiskusikan berbagai pemikiran, perasaan, pengalaman, perilaku, keyakinan dan nilai, khususnya jika masalah-masalah ini berkaitan erat dengan topic-topik yang relevan.
4.  Kelompok Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth Groups)
Kelompok pertumbuhan pribadi dimaksudkan untuk membantu anak-anak yang perkembangannya tidak dikompromikan dengan kondisi stress, cemas atau gangguan kesehatan mental. Tujuannya adalah mengembangkan fungsi intrapersonal dan interpersonal anak-anak. Dalam kelompok pertumbuhan pribadi ini biasanya ada suatu penekanan yang kuat pada pengintegrasian berbagai nilai, keyakinan dan sikap sosial, spiritual dan moral yang bersifat positif. Hasil yang diharapkan adalah menjadikan anak-anak mampu mengidentifikasi, menilai dan memperluas berbagai kemampuan, kekuatan, dan keterampilan personal mereka.
5.  Kelompok Dukungan (Support Groups)
Sebutan kelompok dukungan mengimplikasikan bahwa kelompok tersebut dijalankan dengan tujuan untuk memberi dukungan. Meski tujuan utama memberikan dukungan, kelompok ini biasanya menghasilkan perubahan emosional, kognitif dan perilaku anak-anak yang dilibatkannya.
Kelompok dukungan biasanya menetapkan kelompok anak-anak yang tengah mengalami tantangan kehidupan yang sama. Tujuan utama kelompok dukungan ini yaitu meminimalisasi kondisi stress melalui dukungan bersama dan di-sharing-kannya pemanfaatan strategi, informasi, dan kepercayaan diri (O’Rourke dan Worzbyt dalam Geldard, K dan Geldard, D, 2012:35)
6.  Kelompok Keterampilan Perkembangan (Developmental Skills Groups)
Kelompok keterampilan perkembangan dibentuk untuk anak-anak yang perkembangan tertunda dan/atau mengalami disfungsional. Kelompok ini menargetkan anak-anak yang terbelakang seperti cara bicara dan bahasa atau permainan, dan juga target dari kelompok ini yanitu anak-anak yang menderita disabilitas perkembangan yang umum. Sasaran utama kelompok keterampilan yaitu meraih kompetensi sosial dan penguasaan tugas dalam suatu cara yang interaktif.
Daftar Rujukan: Geldard, K & Geldard, D. 2013. Menangani Anak dalam Kelompok. Terjemahan Tony Setiawan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

2 komentar:

  1. terima kasih artikelnya simple n bermanfaat.

    BalasHapus
  2. mantap, makasih artikelnya nambah ilmu banget nih

    BalasHapus

Silahkan bergabung ke MEMBERS CCI untuk dapat meninggalkan komentar sahabat.Terima Kasih!