Sumber: http://candra-zulisman.blogspot.com |
1. Kelompok Terapi (Therapy Groups)
Target kelompok terapi ini adalah anak-anak yang
didiagnosis menderita gangguan kesehatan mental sehingga sangat bermanfaat bagi
anak-anak penderita kesulitan emosional yang berat dan/atau mengalami gangguan
psikiatris. Tujuan kelompok ini yaitu berusaha mengurangi gejala-gejala atau
masalah-masalah tertentu (misalnya depresi atau kecemasan) yang fokus pada
pengidentifikasian dan penanganan kesulitan-kesulitan emosional dan/atau kesulitan-kesulitan
psikologis yang secara serius mengganggu masalah-masalah perkembangan dan
sosial anak. Kelompok terapi ini bersifat memperbaiki, membantu meningkatkan
penyesuaian diri pribadi dan bersifat rekonstruktif.
Kelompok
konseling berfokus pada eksplorasi dan resulusi terhadap masalah-masalah yang
mengganggu, sehingga individu yang terlibat bisa memodifikasi keyakinan,
sikap-sikap, serta perilaku-perilaku mereka. Kelompok konseling ini juga sangat
bermanfaat mencegah masalah-masalah perkembangan. Para partisipan mempunyai kesempatan
melakukan sharing atas pengalaman,
pemikiran, dan perasaan-perasaan pribadi mereka.
Kelompok
ini juga mendapat dukungan, dorongan dan umpan balik yang ada kaitannya dengan
berbagai masalah, perilaku, keyakinan dan sikap mereka, sehingga para anggota
bisa menemukan lebih banyak hal dalam diri mereka dan menyadari bahwa mereka
mempunyai lebih banyak pilihan ketimbang yang mereka pikirkan sebelumnya dalam
kaitannya dengan perubahan perilaku dan sikap mereka.
3. Kelompok Psiko-Edukasional (Psycho-Educational
Groups)
Kelompok
psiko-edukasional merupakan salah satu atau atau bahkan kedua dari hal-hal
berikut.
a. Kelompok yang bertujuan
mengubah respons perilaku dan emosional dengan mengeksplor nilai-nilai dan
keyakinan-keyakinan serta mengerjakan cara-cara berpikir dan berperilaku yang
baru.
b. Kelompok yang orientasi
utamanya pada pencegahan dengan membantu individu menghindari berkembangnya
masalah, atau mempelajari strategi megatasi situasi masa depan yang akan
mungkin akan memunculkan banyak kesulitan.
Kelompok
psiko-edukasional memberi kesempatan untuk membantu undividu belajar dan
mengembangkan konstruk-konstruk yang sehat, dan konsekuensinya mengubah sikap-sikap
dan perilaku-perilaku mereka sehingga menghindari berlanjutnya dan/atau
berkembangnya masalah-masalah yang kurang perlu.
Proses
belajar melibatkan interaksi kelompok dengan anggota-anggota kelompok dengan
cara melakukan sharing dan
mendiskusikan berbagai pemikiran, perasaan, pengalaman, perilaku, keyakinan dan
nilai, khususnya jika masalah-masalah ini berkaitan erat dengan topic-topik
yang relevan.
4. Kelompok Pertumbuhan Pribadi (Personal
Growth Groups)
Kelompok
pertumbuhan pribadi dimaksudkan untuk membantu anak-anak yang perkembangannya
tidak dikompromikan dengan kondisi stress, cemas atau gangguan kesehatan mental.
Tujuannya adalah mengembangkan fungsi intrapersonal dan interpersonal
anak-anak. Dalam kelompok pertumbuhan pribadi ini biasanya ada suatu penekanan
yang kuat pada pengintegrasian berbagai nilai, keyakinan dan sikap sosial,
spiritual dan moral yang bersifat positif. Hasil yang diharapkan adalah
menjadikan anak-anak mampu mengidentifikasi, menilai dan memperluas berbagai
kemampuan, kekuatan, dan keterampilan personal mereka.
5. Kelompok Dukungan (Support Groups)
Sebutan
kelompok dukungan mengimplikasikan bahwa kelompok tersebut dijalankan dengan
tujuan untuk memberi dukungan. Meski tujuan utama memberikan dukungan, kelompok
ini biasanya menghasilkan perubahan emosional, kognitif dan perilaku anak-anak
yang dilibatkannya.
Kelompok
dukungan biasanya menetapkan kelompok anak-anak yang tengah mengalami tantangan
kehidupan yang sama. Tujuan utama kelompok dukungan ini yaitu meminimalisasi
kondisi stress melalui dukungan bersama dan di-sharing-kannya pemanfaatan strategi, informasi, dan kepercayaan
diri (O’Rourke dan Worzbyt dalam Geldard, K dan Geldard, D, 2012:35)
6. Kelompok Keterampilan Perkembangan (Developmental
Skills Groups)
Kelompok keterampilan perkembangan dibentuk
untuk anak-anak yang perkembangan tertunda dan/atau mengalami disfungsional. Kelompok
ini menargetkan anak-anak yang terbelakang seperti cara bicara dan bahasa atau
permainan, dan juga target dari kelompok ini yanitu anak-anak yang menderita
disabilitas perkembangan yang umum. Sasaran utama kelompok keterampilan yaitu
meraih kompetensi sosial dan penguasaan tugas dalam suatu cara yang interaktif.
Daftar Rujukan: Geldard,
K & Geldard, D. 2013. Menangani Anak
dalam Kelompok. Terjemahan Tony Setiawan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
terima kasih artikelnya simple n bermanfaat.
BalasHapusmantap, makasih artikelnya nambah ilmu banget nih
BalasHapus