Komunikasi merupakan proses penyampaiaan
pesan dari seseorang kepada orang lain. Menurut De Vito (dalam Alo Liliweri,
1997:12) ”komunikasi interpersonal merupakan pengiriman pesan-pesan dari
seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan
umpan balik yang langsung”. Di samping itu, menurut Hafied Canggara (2000:32) ”komunikasi
interpersonal adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau
lebih secara tatap muka”.
Menurut Agus M. Harjana (2003:85) :
Komunikasi
interpersonal adalah interaksi tatap muka antara dua orang atau beberapa orang
dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan
dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.
Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan komunikasi interpersonal adalah suatu proses
penyampaian pesan atau pertukaran pesan di antara dua orang yang dapat
diketahui langsung balikannya dalam proses tatap muka.
2. Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal
Menurut De
Vito (dalam Alo Liliweri 1997:13) mengatakan bahwa ”komunikasi interpersonal memiliki
lima ciri-ciri, yaitu: keterbukaan. Empati, dukungan, kepositifan atau rasa
positif dan kesamaan”.
1. Keterbukaan
Untuk menunjukkan kualitas keterbukaan dari komunikasi interpersonal ini
paling sedikit ada dua aspek yakni aspek keinginan untuk terbuka bagi setiap
orang yang berinteraksi dengan orang lain dan keinginan untuk menanggapi secara
jujur semua stimuli yang datang kepadanya. Menurut Depdikbud (1995:151)
“keterbukaan adalah kemampuan seseorang untuk bersifat tidak tertutup terhadap
perasaan”. Keterbukaan ini mengacu kepada tiga aspek komunikasi interpersonal
yakni menciptakan sifat terbuka kepada semua orang yang berinteraksi secara
jujur dalam melakukan komunikasi dan mengacu pada perasaan kepribadian serta
pemikiran untuk rasa keingintahuan terhadap orang lain
2. Empati
Dengan empati dimaksudkan untuk merasakan sebagaimana yang dirasakan oleh
orang lain suatu perasaan bersama yakni mencoba merasakan dalam cara yang sama
dengan perasaan orang lain. Menurut de vito
(1986:70) “empati adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan apa yang
dialami orang lain pada moment-moment tertentu”. Untuk dapat menimbulkan empati
pada diri seseorang adalah dengan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Sedangkan untuk menimbulkan rasa simpati dapat dilakukan dengan cara menolong
orang lain dan merasakan apa yang dirasakan orang lain serta adanya kemauan
untuk meminta maaf dalam upaya menimbulkan simpati.
3. Dukungan
Dukungan adakalanya terucap dan adakalanya tidak terucap. Dukungan yang
tidak terucap tidaklah mempunyai nilai yang negatif, melainkan merupakan aspek
positif dari komunikasi
4. Kepositifan/ rasa positif
Dalam komunikasi interpersonal, kualitas ini paling sedikit terdapat tiga
aspek perbedaan atau unsur. Pertama, komunikasi interpersonal akan berhasil
jika terdapat perhatian yang positif terhadap diri seseorang. Kedua, komunikasi
interpersonal akan terpelihara baik jika perasaan positif terdapat orang lain
dikomunikasikan. Ketiga, suatu perasaan positif dalam situasi komunikasi umum
amat bermanfaat untuk mengefektifkan kerja sama. Menurut Depdikbud
(1995:83) “berfikir positif adalah berfikir akan kebenaran pasti dan terbukti”.
Seseorang berperilaku positif dalam berkomunikasi interpersonal akan terlibat
dari adanya pemikiran positif pada
kepribadian dan menilai kepribadian orang lain secara positif pula serta juga
dapat merasakan suatu naluri dalam berkomunikasi dengan orang lain.
5. Kesamaan
Ini merupakan karakteristik yang istimewa, karena kenyataannya manusia
tidak ada yang sama. Komunikasi interpersonal akan efektif jika orang-orang
yang berkomunikasi itu terdapat kesamaan. Menurut
Depdikbud (1995:100) “persamaan adalah suatu keadaan yang menghapuskan kedua
belah pihak tidak berbeda atau tidak berlainan”. Komunikasi interpersonal akan
efektif bila dalam membina hubungan antar pribadi terjadi kondisi dimana
seseorang memiliki kesamaan keribadiannya
tidak bisa berkomunikasi. Jadi persamaan berarti kemauan menerima dan
membuktikan adanya perbedaan seseorang
dengan mencari persamaan mereka.
Agus M
Hardjana (2003:86-90) mengemukakan beberapa ciri-ciri komunikasi interpersonal,
antara lain:
1. Verbal dan non verbal
2. Mencakup perilaku tertentu
3. Komunikasi yang berproses pengembangan
4. Mengandung umpan balik, interaksi dan
koherensi
5. Berjalan menurut peraturan tertentu
6. Kegiatan aktif
7. Saling mengubah
Menurut Alo
Liliweri (1997:14) ciri-ciri komunikasi interpersonal sebagai berikut:
1. Spontan dan terjadi sambil lalu saja
(umumnya tatap muka)
2. Tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu
3. Terjadi secara kebetulan di antara peserta
yang tidak mempunyai identitas yang belum tentu jelas
4. Berakibat seseuatu yang disengaja maupun
tidak disengaja
5. Kerap kali berbalas balasan
6. Memprasyaratkan adanya hubungan paling
sedikit dua orang
7. Harus membuahkan hasil
8. Menggunakan berbagai lambang-lambang
bermakna
Menurut
Reardon ( dalam Alo Liliweri, 1997:13) ciri-ciri komunikasi interpersonal,
1. Dilaksanakan karena adanya berbagai faktor
pendorong
2. Berakibat sesuatu yang disengaja maupun
tidak disengaja
3. Kerap kali berbalas balasan
4. Memprasyaratkan adanya hubungan antar
pribadi
5. Suasana hubungan harus bebas, bervariasi
dan adanya keterpengaruhan
6. Menggunakan berbagai lambang-lambang yang
bermakna
Dari
pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri komunikasi
interpersonal antara lain: keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan, kesamaan
serta proses penyampaian pesan dan kondisi penyampaian pesan
3. Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal
Komunikasi memegang
peranan penting dalam melakukan hubungan bagi setiap individu, namun bukan
berarti setiap orang yang selalu berkomunikasi akan semakin akrab. Jalaluddin
Rakhmad (2001:129) menyatakan bahwa:
“Tidak benar anggapan orang bahwa semakin sering seseorang
melakukan komunikasi antar personal dengan orang lain, maka makin baik pula
hubungan mereka, yang menjadi persoalan adalah bukanlah berapa kali komunikasi
dilakukan, tetapi bagaimana komunikasi itu dilakukan”.
Komunikasi yang
efektif terjadi sejauh mana perserta
komunikasi saling berbagi pengalaman. Sedangkan komunikasi yang tidak efektif
terjadi sejauh mana para peserta komunikasi tidak saling berbagi pengalaman.
Maka dari itu, komunikasi akan berhasil dengan baik jika pesan yang disampaikan
sesuai dengan rangka pengetahuan dan lingkup pengalaman komunikan. Demikian
juga dengan pesan yang disampaikan, harus sesuai juga dengan lingkup pengalaman
komunikan.
Jalaluddin Rakhmad
(2001:129-138) mengemukakan beberapa faktor
penghambat komunikasi interpersonal, antara lain:
1.
Sikap tidak percaya
a)
Tidak menerima artinya tidak menyetujui semua perilaku
orang lain, menilai pribadi orang lain berdasarkan perilakunya yang tidak
disenangi
b)
Tidak empati artinya tidak merasakan apa yang dirasakan
orang lain
c)
Tidak jujur artinya sering menyembunyikan pikiran dan
pendapat
2.
Sikap tidak suportif
a)
Evaluasi artinya penilaian terhadap orang lain seperti
mengecam
b)
Kontrol artinya berusaha membantu orang lain,
mengendalikan perilakunya, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya
c)
Strategi artinya penggunaan tipuan-tipuan atau
manipulasi untuk mempengaruhi orang lain
d)
Netralitas artinya memperlakukan orang lain tidak
sebagai personal meainkan sebagai objek
e)
Superioritas artinya sikap lebih tinggi lebih baik dari
pada irang lain karena status, kekuasaan, kemampuan intelektual, kekayaan,
kecantikan atau ketampanan.
f)
Kepastian artinya ingin menang sendiri dan melihat
pendapatnya sebagai kebenaran mutlak yang tidak dapat diganggu gugat
3.
Sikap tertutup
Dari pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
komunikasi interpersonal terdapat hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi
tersebut menjadi tidak efektif. Adapun hambatan tersebut antara lain: sikap
tidak percaya, sikap tidak suportif dan sikap tertutup.
4. Pentingnya komunikasi interpersonal
Manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang
lain. Oleh karena itu untuk bisa membina hubungan yang baik maka dilakukanlah
komunikasi untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan mereka. Menurut Alo
Liliwery (1991:45) menyatakan bahwa “manusia perlu berkomunikasi dengan orang
lain karena adanya faktor-faktor yaitu: 1. Perbedaan antar pribadi, 2.
Pemenuhan kekurangan, 3. Perbedaan motivasi antara manusia, 4. Pemenuhan harga
diri, 5. Kebutuhan atas pengakuan orang lain.
Menurut Jhoson (dalam
Supratiknya, 1995:9) menyatakan “komunikasi interpersonal penting untuk
perkembangan intelektual dan sosial kita, identitas atau jati diri kita”.
Terbentuk dalam dan lewak komunikasi dengan orang lain, dapat memahami orang
lain yang ada disekelilingnya dan terciptanya hubungan yang baik dengan orang
lain. Sementara itu Effendi (1993:46) mengatakan “pentingnya komunikasi
interpersonal adalah karena prosesnya memungkinkan berlangsungnya secara
dialogis, maka tampak adanya upaya dari pelaku komunikasi untuk terjadi
pengertian bersama dan empati”.
joss
BalasHapusMantul
BalasHapus