Home

Sabtu, 14 Oktober 2017

LATIHAN ASERTIF BAGI SISWA KORBAN BULLYING

Oleh:
Hengki Yandri & Dosi Juliawati

Sumber Gambar: http://irasaffaghira.blogspot.co.id
Menurut Corey (2007) perilaku asertif adalah ekspresi langsung, jujur, dan pada tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan, atau hak-hak seseorang tanpa kecemasan yang beralasan. Langsung artinya  pernyataan  tersebut  dapat  dinyatakan  tanpa  berbelit-belit  dan  dapat  terfokus dengan  benar.  Jujur  berarti  pernyataan  dan  gerak-geriknya  sesuai  dengan  apa  yang diarahkannya.  Sedangkan  pada  tempatnya  berarti  perilaku  tersebut  juga memperhitungkan  hak-hak  dan  perasaan  orang  lain  serta  tidak  melulu  mementingkan dirinya sendiri.
Inti dari perilaku asertif adalah kejujuran, yaitu cara hidup atau bentuk komunikasi yang berlaskan kepada kejujuran dari hati yang paling dalam sebagai bentuk penghargaan pada  orang  lain,  dalam cara-cara yang  positif dan menetap, yang dicirikan  dengan kemampuan untuk mengekspresikan diri tanpa  menghina, melukai,  mencerca, menyingung, atau menyakiti perasaan orang lain, mampu mengntrol perasaan diri sendiri tanpa rasa takut dan  marah.

Manfaat latihan asertif bagi siswa korban bullying yaitu membantu siswa korban bullying yang (a) tidak mampu mengungkapkan kemarahan dan perasaan tersinggung; (b) menunjukkan kesopanan yang berlebihan dan selalu mendorong  orang  lain  untuk  mendahuluinya; (c) memiliki kesulitan untuk mengatakan “tidak”; (d) mengalami kesulitan untuk mengungkapkan afeksi dan respon-respon positif lainnya merasa  tidak  punya  hak  untuk  memiliki  perasaan-perasaan  dan  pikiran-pikiran  sendiri (Corey, 2007). Selanjutnya Lazarus (dalam Nursalim, 2005) tujuan latihan asertif  adalah untuk mengoreksi perilaku yang  tidak  layak  dengan  mengubah  respon-respon  emosional  dan  mengeliminasi pemikiran irasional. Jadi, dengan latihan asertif siswa korban bullying mampu mengungkapkan dan menunjukkan sikap tidak suka akan tindakkan bullying dan mampu menghadapinya dengan baik, hingga mereka mampu untuk menghindar dari tindakan bullying.
Secara  umum,  orang  yang  asertif  dicirikan  dengan  sikapnya  yang  terbuka,  jujur, sportif, adaptif, aktif, positif, dan penuh penghargaan terhadap diri sendiri maupun orang lain. Jika hal ini sudah di miliki oleh siswa korban bullying, maka diharapkan mereka tidak lagi menjadi korban dari tindakan bullying yang dilakukan oleh teman-temannya di sekolah. Menurut Sunardi (2010) ciri-ciri orang asertif yaitu:
1.   Mampu mengekspresikan pikiran,  perasaan,  dan  kebutuhan dirinya,  baik  secara verbal  maupun  non verbal  secara  bebas,  tanpa  perasaan  takut,  cemas,  dan khawatir. 
2.       Mampu menyatakan “tidak” pada hal-hal  yang memang dianggap  tidak  sesuai dengan kata hati atau nuraninya.
3.     Mampu menolak  permintaan  yang  dianggap  tidak  masuk  akal,  berbahaya,  negatif, tidak diinginkan, atau dapat merugikan orang lain.
4.      Mampu untuk  berkomunikasi   secara  terbuka,    langsung,  jujur,  terus  terang sebagaimana mestinya 
5.        Mampu menyatakan  perasaannya  secara  jelas,  tegas,  jujur,  apa  adanya,  dan sopan.
6.    Mampu untuk meminta  tolong  pada  orang  lain  pada  saat  kita  memang membutuhkan pertolongan. 
7.     Mampu mengekspresikan kemarahan, ketidaksetujuan, perbedaan pandangan secara proporsional.
8.        Tidak mudah tersinggung, sensitif, dan emosional.
9.        Terbuka untuk ruang kritik.
10.    Mudah berkomunikasi, hangat, dan menjalin hubungan sosial dengan baik.
11.    Mampu memberikan  pandangan  secara  terbuka terhadap  hal-hal  yang  tidak sepaham.
12.  Mampu  meminta  bantuan,  pendapat,  atau  pandangan  orang  lain  ketika  sedang menghadapi masalah.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum wr wb.
    Mohon maaf sebelumnya jika saya mengganggu.
    Perkenalkan saya Bella Muliawaty, mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 dari Universitas Negeri Gorontalo.
    Begini Pak, saya mau menanyakan suatu hal tentang penelitian yang Bapak pernah buat, yaitu Pengembangan Modul BK untuk Pencegahan Bullying.
    Kalau Bapak tidak keberatan, bolehkah saya membaca MODUL tersebut?? Bapak punya soft file nya atau link tempat untuk membacanya?
    Kebetulan saya juga melakukan penelitian pengembangan tentang panduan layanan BK untuk pencegahan bullying, saya hanya ingin membaca karya Bapak tersebut sebagai bahan referensi saya dalam menyusun panduan BK yang bisa digunakan guru BK dalam mencegah Bullying dikalangan siswa.
    Saya harap Bapak merespon email saya ini.
    Demikian dan saya ucapkan banyak terimakasih.
    Wassalam.

    BalasHapus

Silahkan bergabung ke MEMBERS CCI untuk dapat meninggalkan komentar sahabat.Terima Kasih!