LATIHAN ASERTIF BAGI SISWA KORBAN BULLYING
Oleh:
Hengki Yandri & Dosi Juliawati
Sumber Gambar: http://irasaffaghira.blogspot.co.id |
Menurut Corey
(2007) perilaku asertif adalah ekspresi langsung, jujur, dan pada tempatnya
dari pikiran, perasaan, kebutuhan, atau hak-hak seseorang tanpa kecemasan yang
beralasan. Langsung artinya
pernyataan tersebut dapat
dinyatakan tanpa berbelit-belit dan
dapat terfokus dengan benar.
Jujur berarti pernyataan
dan gerak-geriknya sesuai
dengan apa yang diarahkannya. Sedangkan
pada tempatnya berarti
perilaku tersebut juga memperhitungkan hak-hak
dan perasaan orang
lain serta tidak
melulu mementingkan dirinya
sendiri.
Inti dari perilaku
asertif adalah kejujuran, yaitu cara hidup atau bentuk komunikasi yang
berlaskan kepada kejujuran dari hati yang paling dalam sebagai bentuk
penghargaan pada orang lain,
dalam cara-cara yang positif dan
menetap, yang dicirikan dengan kemampuan
untuk mengekspresikan diri tanpa
menghina, melukai, mencerca,
menyingung, atau menyakiti perasaan orang lain, mampu mengntrol perasaan diri
sendiri tanpa rasa takut dan marah.
Manfaat latihan
asertif bagi siswa korban bullying yaitu
membantu siswa korban bullying yang
(a) tidak mampu mengungkapkan kemarahan dan perasaan tersinggung; (b)
menunjukkan kesopanan yang berlebihan dan selalu mendorong orang
lain untuk mendahuluinya; (c) memiliki kesulitan untuk
mengatakan “tidak”; (d) mengalami kesulitan untuk mengungkapkan afeksi dan
respon-respon positif lainnya merasa
tidak punya hak
untuk memiliki perasaan-perasaan dan
pikiran-pikiran sendiri (Corey, 2007).
Selanjutnya Lazarus (dalam Nursalim, 2005) tujuan latihan asertif adalah untuk mengoreksi perilaku yang tidak
layak dengan mengubah
respon-respon emosional dan
mengeliminasi pemikiran irasional. Jadi, dengan latihan asertif siswa
korban bullying mampu mengungkapkan
dan menunjukkan sikap tidak suka akan tindakkan bullying dan mampu menghadapinya dengan baik, hingga mereka mampu
untuk menghindar dari tindakan bullying.
Secara umum,
orang yang asertif
dicirikan dengan sikapnya
yang terbuka, jujur, sportif, adaptif, aktif, positif, dan
penuh penghargaan terhadap diri sendiri maupun orang lain. Jika hal ini sudah
di miliki oleh siswa korban bullying,
maka diharapkan mereka tidak lagi menjadi korban dari tindakan bullying yang dilakukan oleh
teman-temannya di sekolah. Menurut Sunardi (2010) ciri-ciri orang asertif
yaitu:
1. Mampu
mengekspresikan pikiran, perasaan, dan
kebutuhan dirinya, baik secara verbal
maupun non verbal secara
bebas, tanpa perasaan
takut, cemas, dan khawatir.
2. Mampu
menyatakan “tidak” pada hal-hal yang
memang dianggap tidak sesuai dengan kata hati atau nuraninya.
3. Mampu
menolak permintaan yang
dianggap tidak masuk
akal, berbahaya, negatif, tidak diinginkan, atau dapat
merugikan orang lain.
4. Mampu
untuk berkomunikasi secara
terbuka, langsung, jujur,
terus terang sebagaimana
mestinya
5.
Mampu
menyatakan perasaannya secara
jelas, tegas, jujur,
apa adanya, dan sopan.
6. Mampu
untuk meminta tolong pada
orang lain pada
saat kita memang membutuhkan pertolongan.
7. Mampu
mengekspresikan kemarahan, ketidaksetujuan, perbedaan pandangan secara
proporsional.
8.
Tidak
mudah tersinggung, sensitif, dan emosional.
9.
Terbuka
untuk ruang kritik.
10.
Mudah
berkomunikasi, hangat, dan menjalin hubungan sosial dengan baik.
11.
Mampu
memberikan pandangan secara
terbuka terhadap hal-hal yang
tidak sepaham.
12. Mampu
meminta bantuan, pendapat,
atau pandangan orang
lain ketika sedang menghadapi masalah.
Assalamualaikum wr wb.
BalasHapusMohon maaf sebelumnya jika saya mengganggu.
Perkenalkan saya Bella Muliawaty, mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 dari Universitas Negeri Gorontalo.
Begini Pak, saya mau menanyakan suatu hal tentang penelitian yang Bapak pernah buat, yaitu Pengembangan Modul BK untuk Pencegahan Bullying.
Kalau Bapak tidak keberatan, bolehkah saya membaca MODUL tersebut?? Bapak punya soft file nya atau link tempat untuk membacanya?
Kebetulan saya juga melakukan penelitian pengembangan tentang panduan layanan BK untuk pencegahan bullying, saya hanya ingin membaca karya Bapak tersebut sebagai bahan referensi saya dalam menyusun panduan BK yang bisa digunakan guru BK dalam mencegah Bullying dikalangan siswa.
Saya harap Bapak merespon email saya ini.
Demikian dan saya ucapkan banyak terimakasih.
Wassalam.