PENGGUNAAN HASIL ASSESSMENT DALAM BK
Oleh:
Hengki Yandri, Zulfikar, Yeni Satroma Dewi
A.
Pendahuluan
Asesmen
merupakan salah satu kegiatan pengukuran. Dalam konteks bimbingan
konseling, asesmen yaitu mengukur suatu proses konseling yang harus dilakukan
konselor sebelum, selama, dan setelah konseling tersebut dilaksanakan/ berlangsung (Ratna Widiastuti, 2010). Asesmen merupakan salah satu bagian
terpenting dalam seluruh kegiatan yang ada dalam konseling (baik konseling
kelompok maupun konseling individual). Karena itulah asesmen dalam bimbingan dan konseling merupakan bagian yang terintegral
dengan proses terapi maupun semua kegiatan bimbingan dan konseling
itu sendiri. Asesmen dilakukan untuk menggali dinamika dan faktor penentu
yang mendasari munculnya masalah. Hal ini sesuai dengan tujuan asesmen dalam
bimbingan dan konseling, yaitu mengumpulkan informasi yang memungkinkan bagi
konselor untuk menentukan masalah dan memahami latar belakang serta situasi
yang ada pada masalah klien. Asesmen yang dilakukan sebelum, selama dan
setelah konseling berlangsung dapat memberi informasi yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien. Dalam prakteknya, asesmen dapat digunakan sebagai alat untuk
menilai keberhasilan sebuah konseling, namun juga dapat digunakan sebagai
sebuah terapi untuk menyelesaikan masalah klien.