Home

Selasa, 23 Mei 2023

Model Konseling Populasi Khusus Narkoba

Oleh

Hengki Yandri., M.Pd., Kons. 


Sumber Gambar: 
https://rsijsukapura.co.id/artikel/item/1-narkoba-
momok-masyarakat-karena-hawa-nafsu-tidak-terkendali

Narkoba atau narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang dapat menyebabkan perubahan pada sistem saraf pusat yang mengakibatkan perubahan suasana hati, perilaku, dan persepsi. Hal ini juga dapat mempengaruhi kinerja, kesehatan, dan kehidupan sosial individu. Menurut Badan Narkotika Nasional, narkoba merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menimbulkan efek psikoaktif dan menimbulkan ketergantungan fisik dan/atau psikis bagi yang menggunakannya (BNN, 2019). Kemudian menurut Eleanora (2011), Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menimbulkan ketergantungan, baik fisik maupun psikologis, yang diperoleh dari tanaman atau bukan tanaman serta disintesis secara sintetik atau semi sintetik. Demikian juga menurut Zainal (2013), Narkotika adalah obat-obatan yang memiliki efek psikoaktif, dapat menimbulkan perubahan mood, perilaku, persepsi, dan dapat menimbulkan ketergantungan, baik fisik maupun psikologis. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2021), narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya yang menyebabkan ketergantungan. Secara umum, narkoba dipandang sebagai suatu hal yang sangat berbahaya dan berpotensi merusak kesehatan dan kehidupan seseorang. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan yang tepat terhadap masalah narkoba ini.

Jumat, 19 Mei 2023

Model Konseling pada Individu Korban Kekerasan dan Pemerkosaan

 

Oleh

Hengki Yandri., M.Pd., Kons. 

 

Kekerasan

Sumber Gambar: https://www.suara.com/news/2021/04/20/133630/
icjr-revisi-uu-ite-diperlukan-untuk-lindungi-korban-kekerasan-seksual

Setiap tindakan seksual yang dilakukan terhadap seseorang tanpa persetujuan atau melawan kehendak mereka, termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, dan paksaan dalam hubungan intim merupakan tindakan kekerasan seksual (Krantz & Garcia-Moreno, 2005; DeKeseredy, 2011). Kemudian setiap tindakan seksual yang dipaksakan pada seseorang tanpa persetujuan atau melawan kehendak mereka, termasuk pemerkosaan, pemaksaan pernikahan, perbudakan seksual, pelecehan seksual anak, dan pelacuran paksa (United Nations Office on Drugs and Crime, 2013). Seterusnya kekerasan seksual melibatkan tindakan yang melanggar batas-batas seksual seseorang tanpa persetujuan mereka. Hal ini dapat mencakup pemerkosaan, pelecehan seksual, dan eksploitasi seksual. Kekerasan seksual adalah suatu bentuk dominasi dan kontrol yang dapat memberikan dampak yang serius pada korban, termasuk trauma psikologis, gangguan stres pascatrauma, dan masalah kesehatan fisik dan mental yang berkelanjutan (Mason & Lodrick, 2013)

Sabtu, 14 Oktober 2017

LATIHAN ASERTIF BAGI SISWA KORBAN BULLYING

Oleh:
Hengki Yandri & Dosi Juliawati

Sumber Gambar: http://irasaffaghira.blogspot.co.id
Menurut Corey (2007) perilaku asertif adalah ekspresi langsung, jujur, dan pada tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan, atau hak-hak seseorang tanpa kecemasan yang beralasan. Langsung artinya  pernyataan  tersebut  dapat  dinyatakan  tanpa  berbelit-belit  dan  dapat  terfokus dengan  benar.  Jujur  berarti  pernyataan  dan  gerak-geriknya  sesuai  dengan  apa  yang diarahkannya.  Sedangkan  pada  tempatnya  berarti  perilaku  tersebut  juga memperhitungkan  hak-hak  dan  perasaan  orang  lain  serta  tidak  melulu  mementingkan dirinya sendiri.
Inti dari perilaku asertif adalah kejujuran, yaitu cara hidup atau bentuk komunikasi yang berlaskan kepada kejujuran dari hati yang paling dalam sebagai bentuk penghargaan pada  orang  lain,  dalam cara-cara yang  positif dan menetap, yang dicirikan  dengan kemampuan untuk mengekspresikan diri tanpa  menghina, melukai,  mencerca, menyingung, atau menyakiti perasaan orang lain, mampu mengntrol perasaan diri sendiri tanpa rasa takut dan  marah.

Selasa, 22 Agustus 2017

KEPRIBADIAN KONSELOR

Oleh: Hengki Yandri, M.Pd., Kons.


Sumber gambar: https://c0r3t.files.wordpress.com
Kepribadian yang menarik dan matang merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh seorang konselor. Kepribadian diartikan sebagai cara-cara bertingkah laku yang merupakan ciri khusus seseorang serta hubungannya dengan orang lain dilingkungannya (Kamus Bahasa Indonesia, 2008). Seterusnya personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique adjustment to his environment (Allport, 1951). Selanjutnya kepribadian merupakan kesinambungan bentuk-bentuk dan kekuatan fungsional yang dinyatakan lewat urutan dari proses-proses yang berkuasa dan terorganisasi, serta tingkah laku lahiriah dari lahir sampai mati (Murray dalam Chaplin, 2006). Istilah kepribadian juga merujuk pada istilah gambaran-gambaran sosial tertentu yang diterima individu dari kelompoknya atau masyarakatnya, kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan dengan peran sosial yang diterimanya (Sjarkawi, 2009). Kepribadian juga dapat dilihat pada gaya hidup individu, atau cara yang karakteristik mereaksinya sesering terhadap masalah-masalah hidup, termasuk tujuan-tujuan hidup (Adler dalam Chaplin, 2006). Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan organisasi dinamis yang merupakan sifat atau ciri khas seseorang yang menentukan caranya melakukan tindakan sesuai dengan peran sosial yang diterimanya.

Jumat, 08 Agustus 2014

OBSERVATIONAL LEARNING DALAM PEMBENTUKKAN ASPEK AFEKTIF PESERTA DIDIK


Oleh

Alfaiz, S.Psi.I, M.Pd & Zulkifli, M.Pd

PENDAHULUAN
Sumber Gambar: http://catalog.flatworldknowledge.com
Aspek psikologis yang menjadi perhatian dalam proses pendidikan, mulai pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi tidak lepas dari membentuk kognitif (kemampuan intelektualitas peserta didik), afektif (kemampuan sikap/karakter (soft skill) peserta didik) dan psikomotor (keterampilan/hard skill peserta didik). Dalam hal ini pemerintah merespon dengan melakukan perubahan sistem pendidikan berupa revisi kurikulum dalam penekanan setiap aspek pendidikan yang dibentuk sesuai dengan visi dan misi setiap institusi pendidikan tersebut.
Salah satu penekanan dalam pendidikan yaitu program pendidikan berkarakter, tujuannya adalah untuk membentuk peserta didik berkarakter sesuai dengan keahliannya. Perhatian yang harus dilaksanakan tidak hanya bagi guru bimbingan dan konseling tetapi juga bagi guru mata pelajaran. Boerre (2008) menjelaskan bahwa karakter merupakan ciri khas dan kecenderungan individu yang diproyeksikan dalam sikap, pikiran dan tindakannya. Karakter merupakan aspek bagian dari kepribadian yang luas dan dalam. Seharusnya individu bertindak sesuai dengan kecenderungan sikap yang menggambarkan keahliannya.
Untuk menghasilkan generasi yang berkarakter tentunya ada model yang menjadi contoh/tauladan bagi generasi berikutnya. Seperti halnya dalam pendidikan, jika lembaga pendidikan ingin membangun karakter peserta didiknya sesuai dengan lembaga tadi, maka peserta didik membutuhkan model yang di amati dan di pelajari sebagai contoh. Siapa yang menjadi model tadi? Jawabannya adalah pendidik itu sendiri.
Islam mengajarkan agar individu mencontoh dan belajar dari orang yang bisa menjadi tauladan, oleh karena itu sebagai umat Islam penekanannya adalah mengikuti sunnah rasul karena semuanya merupakan tingkah laku dan perbuatan rasul. Dalam pendidikan pun Ki Hajar Dewantara juga menjelaskan 3 pilar dalam pendidikan yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan menjadi Teladan), Ing Madya Mangun Karso (di tengah-tengah menjadi Sahabat) dan Tut Wuri Hadayani (di belakang menjadi motivator).

Kamis, 10 April 2014

Hubungan dalam Konseling (The Relationship in Counseling)

Oleh :
Mirza Irawan &  Itsar Bolo R

Sumber Gambar: http://noesaalas.blogspot.com
Inti dari proses terapeutik adalah hubungan yang dibangun antara konselor dan klien. Dalam bab sebelumnya, pentingnya sikap klien dalam konseling ditekankan. Dalam bab ini, kami meneliti sikap dari konselor sebagai variabel dalam hubungan dan bagaimana hubungan itu digunakan untuk membantu klien. Hubungan itu penting dalam konseling dan psikoterapi karena merupakan media utama untuk memunculkan perasaan dan penanganan permasalahan yang bertujuan mengubah perilaku klien. Dengan demikian, kualitas hubungan tidak hanya menentukan perubahan pada diri klien, tetapi juga meyakinkan klien untuk melanjutkan konseling atau tidak.
Dalam hubungan konseling ada klien yang tidak bersedia melakukan hubungan interpersonal yang efektif. Tugas dari para psikoterapis adalah menciptakan hubungan yang baik dengan klien, sehingga antara keduanya merasa nyaman.  Menurut Pepinsky (1954) hubungan atau relationship berarti hubungan yang mengacu kepada pengaruh elemen-elemen emosional dari suatu interaksi, di mana hubungan ini didasarkan pada observasi terhadap sikap atau tingkah laku klien. Dalam teori yang sebenarnya, hubungan berarti menyediakan suatu jembatan dasar untuk mengaktualisasikan kepribadian dari dua orang untuk menciptakan suatu kontak.

Sabtu, 22 Maret 2014

Seputar Masalah Pelajar (SMP)

SMP (Seputar  Masalah  Pelajar)

Oleh: Hengki Yandri

Sumber Gambar: http://www.nyunyu.com
Richar adalah seorang pelajar yang termasuk pada kategori anak orang kaya dan sekolah di sebuah SMA ternama di kota Padang yang duduk di bangku kelas XII. Semua kebutuhan yang diinginkannya selalu dituruti dan dipenuhi oleh orangtuanya karena Richar anak satu-satunya di keluarga dan hal ini membuat orangtuanya memanjakannya. Sepulang sekolah Ricahar langsung bermain Lay station, terkadang pergi rental band bersama teman-temannya, karaoke, balap mobil dan banyak lagi kegiatannya yang mengarah kepada kesenangan sesaat. Setiap tugas sekolah selalu di kerjakan oleh temannya dan saat ujian Richar pun suka menyontek.

Jumat, 02 Agustus 2013

Jenis-Jenis Kelompok dalam Konseling

Sumber: http://candra-zulisman.blogspot.com
1.  Kelompok Terapi (Therapy Groups)
Target kelompok terapi ini adalah anak-anak yang didiagnosis menderita gangguan kesehatan mental sehingga sangat bermanfaat bagi anak-anak penderita kesulitan emosional yang berat dan/atau mengalami gangguan psikiatris. Tujuan kelompok ini yaitu berusaha mengurangi gejala-gejala atau masalah-masalah tertentu (misalnya depresi atau kecemasan) yang fokus pada pengidentifikasian dan penanganan kesulitan-kesulitan emosional dan/atau kesulitan-kesulitan psikologis yang secara serius mengganggu masalah-masalah perkembangan dan sosial anak. Kelompok terapi ini bersifat memperbaiki, membantu meningkatkan penyesuaian diri pribadi dan bersifat rekonstruktif.

Rabu, 17 Oktober 2012

BIMBINGAN KELOMPOK


LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK


Layanan Bimbingan Kelompok yang selanjutnya disingkat BKp merupakan salah satu layanan yang primadona dari sepulah layanan yang ada di Bimbingan dan Konseling. Jika layanan ini dimanfaatkan dengan baik dan menarik oleh seorang Konselor/ guru BK, besar kemungkinan banyak siswa yang antusias mengikuti kegiatan layanan ini.
Menurut Sukardi (2003) layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber (guru pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Selanjutnya Prayitno (1996), yang dimaksud dengan layanan bimbingan kelompok adalah  suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan

Kamis, 04 Oktober 2012

OUTBOUND



SEKILAS TENTANG OUTBOUND


A.    PENGERTIAN
Usaha olah diri (pikiran & fisik), peningkatan/ pengembangan, motivasi/ prestasi kerja.

B.     MANFAAT
Meningkatkan keberanian/ percaya diri dalam berpendapat dan  bertindak, meningkatkan kecerdasan emosional spiritual dalam berinteraksi, membentuk pola pikir kreatif dan sistematis, membangun rasa kebersamaan, memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri maupun orang lain, menambah pengalaman hidup, pendewasaan diri,

Sabtu, 29 September 2012

METODE PEMBELAJARAN


METODE PEMBELAJARAN
Sumber: http://naidra.student.fkip.uns.ac.id

Metode menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam, (1999) berasal dari kata meta berarti melalui, dan hodos jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam (2001)  Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Menurut  WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1999) Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam pengelolaan pembelajaran terdapat beberapa prinsip yang harus diketahui di antaranya:

Jumat, 28 September 2012

ICE BREAKING


ICE BREAKING

Oleh
Hengki Yandri

Sumber: http://www.gamegar.com
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata setiap orang untuk dapat berkonsentrasi pada satu fokus tertentu hanyalah sekitar 15 menit. Setelah itu konsentrasi seseorang sudah tidak lagi dapat fokus. Dalam suatu pelatihan hal tersebut perlu mendapatkan perhatian yang serius. Seorang fasilitator harus peka ketika melihat gejala yang menunjukkan bahwa peserta sudah tidak dapat konsentrasi lagi. Apa yang harus dilakukan oleh seorang fasilitator ketika melihat gejala demikian? Salah satu hal yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan ice breaking kepada peserta training.

Rabu, 26 September 2012

TAKSONOMI BLOOM


TAKSONOMI BLOOM
Oleh
Hengki Yandri

Sumber: http://juliaec.wordpress.com
Taksonomi Bloom  merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali disoleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.usun
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:

Kamis, 13 September 2012

OTAK DAN DAYA INGAT


KEDAHSYATAN OTAK DAN DAYA INGAT

Oleh
Hengki Yandri


Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa potensi otak dan kemampuan daya ingat manusia hamper tanpa batas. Ilmuan belum mampu menemukan atau mencapai batas dari kemampuan otak tersebut. Berikut adalah beberapa kehebatan otak manusia.

A.   Satu Triliun Neuron (Sel Otak)
Jumlah sel otak manusia merupakan jumlah yang sangat fantastis dibandingkan jumlah sel otak lebah yang hanya 7.000 sel atau dibandingkan dengan jumlah manusia di bumi ini hanya sebanyak 6-7 miliar. Setiap sel otak mempunyai kemampuan dan kapasitas yang luar biasa.
Jumlah tersebut adalah jumlah rata-rata sel otak manusia. Artinya, mungkin ada beberapa orang mempunyai sel otak kurang atau lebih dari jumlah tersebut. Namun kekurangan atau kelebihan tersebut hampir tidak ada artinya.

Sabtu, 07 Juli 2012

D E S E N S I T I S A S I



D E S E N S I T I S A S I


Oleh
Hengki Yandri


PENDAHULUAN
Wolpe (dalam Corey, 2007) mengungkapkan bahwa teknik desensitisasi sitematis merupakan salah satu teknik perubahan perilaku yang didasari oleh teori atau pendekatan behavioral klasikal. Pendekatan behavioral memandang manusia atau kepribadian manusia pada hakikatnya adalah perilaku yang dibentuk berdasarkan hasil pengalaman dari interaksi individu dengan lingkungannya. Perhatian behavioral adalah pada perilaku yang nampak, sehingga terapi tingkah laku mendasarkan diri pada penerapan teknik dan prosedur yang berakar pada teori belajar yakni menerapkan prinsip-prinsip belajar secara sistematis dalam proses perubahan perilaku menuju kearah yang lebih adaptif. Untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku serta untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih dapat disesuaiakan. Salah satu aspek yang paling penting dalam memodifikasi perilaku adalah penekanannya pada tingkah laku yang didefinisikan secara operasional, teramati dan terukur.

Senin, 25 Juni 2012

PERSEPSI


PERSEPSI

a.       Pengertian
Menurut Kartono (1987) persepsi merupakan proses dimana seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu di dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya, pengetahuan, lingkungan yang diperoleh melalui interpretasi indera.   Kemudian Sarlito Wirawan Sarwono (1991) menjelaskan persepsi sebagai kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan. Thantawy (2005) menyatakan persepsi merupakan  proses mengingat atau mengidentifikasi suatu objek dengan menggunakan pengertian. Sedangkan menurut Slameto (1995) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya informasi ke dalam otak manusia. 

Minggu, 24 Juni 2012

MEDIA BK


MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING

Oleh: Boy Soedarmadji


A.    Definisi
Seringkali kita temui dalam proses pembelajaran di kelas, guru mengalami masalah untuk memberikan pengertian kepada siswa tentang satu pokok bahasan. Guru mengeluh karena sudah seringkali diulang, tetapi siswa tidak dengan segera dapat memahami pokok bahasan tersebut. Kasus ini mengindikasikan bahwa dalam proses komunikasi antara guru dan siswa terdapat kesenjangan. Dimana kesenjangan ini muncul mungkin akibat bahan ajar yang diberikan kepada siswa kurang menarik atau mungkin media yang dipergunakan tidak sesuai dengan karakteristik bahan ajar yang diberikan.
Seringkali guru menyampaikan bahan ajar kepada siswa hanya dengan mempergunakan cara-cara yang “kuno”. Dalam arti bahwa guru hanya sebatas menjelaskan atau memberi ceramah kepada siswa. Keterbatasan metode ini akan membuat siswa merasa cepat bosan walaupun materi yang diberikan oleh guru sebenarnya sangat menarik.

Sabtu, 23 Juni 2012

KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL


KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL


 A.    PENGANTAR KONSTRAN
Pendekatan analisis transaksional dipelopori oleh Erick Berne dan dikembangkan semenjak tahun 1950. Transaksional maksudnya ialah hubungan komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Adapun hal yang dianalisis yaitu meliputi bagaimana bentuk cara dan isi dari komunikasi mereka. Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan apakah transaksi yang terjadi berlangsung secara tepat, benar dan wajar. Bentuk, cara dan isi komunikasi dapat menggambarkan apakah seseorang tersebut sedang mengalami masalah atau tidak.
Analisis transaksional berpendapat bahwa dalam kepribadian seseorang terdapat unsur-unsur yang saling berkaitan. Pendekatan ini juga menekankan fungsi dan pendekatan ego.

Jumat, 22 Juni 2012

Kompetensi Konselor di DUDI


KOMPETENSI YANG PERLU DIPUNYAI KONSELOR DI DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

The National Employment Counselors Association (1975) memperkenalkan kemampuan-kemampuan dasar/kompetensi yang harus dikembangkan oleh konselor untuk menyelesaikan tanggung jawabnya secara efektif, kompetensi itu yaitu:
1.        Keterampilan sosial, yaitu kemampuan membentuk kepercayaan, terbuka dan hubungan yang bermanfaat dengan konseli serta dengan cermat menginterpretasikan perasaan baik verbal maupun non verbal dan memberikan pemahaman kepada para pelamar infor masi yang dibutuhkan dan bantuan yang diperlukan.

Kamis, 21 Juni 2012

ASSESSMENT DALAM BK


PENGGUNAAN HASIL ASSESSMENT DALAM BK

Oleh: 
Hengki Yandri, Zulfikar, Yeni Satroma Dewi

A.      Pendahuluan
Asesmen merupakan salah satu kegiatan  pengukuran. Dalam konteks bimbingan konseling, asesmen yaitu mengukur suatu proses konseling yang harus dilakukan konselor  sebelum, selama, dan setelah konseling tersebut dilaksanakan/ berlangsung (Ratna Widiastuti, 2010). Asesmen merupakan salah satu bagian terpenting dalam seluruh kegiatan yang ada dalam konseling (baik konseling kelompok maupun konseling individual). Karena itulah asesmen dalam bimbingan dan konseling merupakan bagian yang terintegral dengan proses terapi maupun semua kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri. Asesmen dilakukan untuk menggali dinamika  dan faktor penentu yang mendasari munculnya masalah. Hal ini sesuai dengan tujuan asesmen dalam bimbingan dan konseling, yaitu mengumpulkan informasi yang memungkinkan bagi konselor untuk menentukan masalah dan memahami latar belakang serta situasi yang ada pada masalah klien. Asesmen yang dilakukan sebelum, selama dan setelah konseling berlangsung dapat memberi informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien. Dalam prakteknya, asesmen dapat digunakan sebagai alat untuk menilai keberhasilan sebuah konseling, namun juga dapat digunakan sebagai sebuah terapi untuk menyelesaikan masalah klien.